Jumat, 01 Oktober 2010

SAUJANA(suci sekeping hati)

go to shoping..

Wanita Suka Belanja

Senin, 03/05/2010 10:47 WIB | email | print | share

“Boleh kamu atur semua perabot rumah kita, asalkan jangan terlalu banyak barang, dan juga beli lah yang perlu-perlu saja, jangan menumpuk”. Demikian omelan suamiku, ketika aku menelponnya pagi tadi saat meminta izinnya untuk mengatur kembali ruang tamu rumah kami yang terlihat semakin sempit, sejak lemari buku suamiku diletakkan tepat didepan pintu penghubung ke arah ruang keluarga.
“Sebetulnya rumahnya yang kekecilan atau barangnya yang kebanyakan”, gumamku sendiri sambil bertolak pinggang. Aku melihat ke sekeliling ruangan dan akhirnya aku mengambil kesimpulan bahwa terlalu banyak pernak-pernik yang rasanya ingin dibuang saja, namun sayang rasanya. Ingin disimpan namun tidak tahu mau harus ditaruh dimana, jika dipajang pun terlihat berantakan, mungkin dikasih saja pada orang lain. “Akh, namun orang miskin tak perlu pernak-pernik”, sangkalku dalam hati, mereka lebih suka dikasih uang.
Pemikiran demi pemikiran semakin membenarkan sikapku yang akhirnya rumah kami semakin sesak yang disebabkan banyaknya barang lama yang tidak dibuang atau di kasih ke orang lain dikarenakan aku masih merasa sayang, sementara barang baru datang lagi.
Dengan wajah mengeras, akhirnya suamiku hanya diam dan tidak mampu lagi menasehatiku, karena semua nasehatnya mengenai pengelolaan barang-barang yang semakin bertambah dari hari ke hari membuat aku menjadi merasa malu. Namun herannya, mengapa aku tetap belum mampu menahan diri untuk hanya membeli yang perlu saja dan tidak menyimpan barang terlalu lama sampai jamuran alias bulukan serta hanya membeli barang yang dibutuhkan saja, bukan yang diinginkan.
Hari ini aku menelpon suamiku, meminta izin padanya untuk membenahi dapur kami yang mungil serta mengganti beberapa perkakas dapur. dan lagi-lagi suamiku dengan tidak bosannya menasehatiku dengan kalimat yang sudah ku hafal di luar kepala “jangan membeli terlalu banyak, belilah yang perlu-perlu saja”. Semua nasehat suamiku bagaikan burung yang ditiup awan terbang melayang bebas. Sementara pikiranku masih sibuk membayangkan, pisau dapur yang bergagang hijau, talenan daging yang berwana putih berbentuk oval, sendok garpu kecil untuk makan pisang goreng, teko cantik bunga-bunga kuning dan lainnya, yang semuanya terekam sempurna membuatku ingin segera berlari ke toko terdekat dan menyibukkan diri dengan belanja dan belanja, memilih ini dan mengambil itu yang tidak pernah bosan kulakukan.
Begitulah wanita, belum habis barang yang satu, sudah ingin barang yang lain, dan Al Qur’an telah membahas kegemaran wanita yang satu ini, yang bila tidak dapat dkontrol semua hawa nafsunya terhadap harta benda, maka semua yang dimilikinya akan menjadi penghalang untuk masuk surga kelak. Tidakkah kita takut akan pertanyaan di hari akhir nanti, karena semua yang kita miliki akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak, terhadap semua barang yang kita beli, baik yang masih tersimpan di lemari maupun teronggok di kursi. Sungguh ingatan itu membuat aku kembali bergegas. Namun kali ini bukan lagi bergegas ke toko, tapi bergegas pulang dan mengumpulkan semua barang untuk diberikan kepada orang-orang tersayang, daripada ditanya di akhirat dan tak tahu bagaimana menjawabnya, pikirku seram.
Perlahan tapi pasti, satu persatu tas-tas kecilku, sepatu-sepatu mungilku, dan pernak-pernik indahku terbungkus rapi dan siap dialihkan kepada tuan berikutnya. Kulepas amanah yang ku tidak sanggup mempertanggungjawabkannya kelak.
Quiz : Mengapa wanita lebih suka mengabiskan uangnya untuk berbelanja yang tidak sesuai dengan kebutuhan sehari-hari? Dan bagaimana cara mengontrolnya?

ujung ghibah: NERAKA!!!

Gibah Itu Indah

Senin, 10/05/2010 11:28 WIB | email | print | share

“Gibah itu indah, ngawur kamu”, sentak Inas kuat-kuat kepadaku, ketika puisi yang berjudul gibah itu indah terpampang di mading kampus. Mau tahu puisinya seperti apa?
***
Gibah itu indah.
Gibah itu indah, bisa membuat hubungan kita dengan kawan-kawan menjadi dekat.

Gibah itu indah, karena dilakukan berjama’ah dan atas dasar suka sama suka,
***
Gibah itu indah, karena dengannya sudah tidak ada lagi rahasia diantara kita, dan kita semua menjadi manusia yang sama dan tidak ada kasta. Karena keuntungan dari bergibah adalah semua rahasia bukan menjadi rahasia lagi dan semua rahasia menjadi milik umum. Bukankah hal itu bagus, sehingga masyarakat yang tidak memiliki apa-apa paling tidak punya satu hal yang mereka miliki yaitu berita dari hasil pergibahan sesama wartawan, orang kaya, orang kota, tukang becak, guru dan pengajar.
Semua serentak mengetahui ketika seorang pejabat ketahuan minum teh poci bersama seorang artis dangdut yang berdandan menor, dan gibah itu indah ketika si pejabat melepaskan perintah untuk melakukan penembakan kepada sang wanita, karena sudah tidak tahan lagi dengan pemberitaan buruk mengenai dirinya yang didengar dimana-mana. Hasil dari pergibahan nasional, mengakibatkan rating sebuah infotainment ditelevisi swasta meningkat tajam, mendatangkan banyak iklan dan rejeki bagi banyak orang, dengan caranya yang kejam.
Gibah itu indah sayang, namun berujung neraka. Kita tidak mengetahui kapan pertama kali dilakukan, bila kita mengetahui maka dapat kita peringati, dan berkomitmen untuk tidak menjadi anggota masyarakat yang hidup dengan gibah.
Alkisah, Aisyah, istri Rasul beserta kawannya berpapasan dengan rombongan yang akan pergi ke suatu tempat. Ketika berpapasan Aisyah sedikit bergunjing dengan dirinya sendiri didalam hati ketika melihat wanita yang bertubuh gemuk, Aisyah berkata, ”gemuk betul tubuhnya”, dan ketika melihat tubuh yang kurus pikirnya, ”kurus betul tubuhnya”. Dan ketika hal itu diketahui oleh Rasululloh, maka Aisyah diminta untuk membuka mulutnya. Ketika aisyah membuka mulutnya, maka tiba-tiba keluarlah darah kental hitam dari mulut Aisyah yang mulia.

Subhanallah, iri rasanya melihat bagaimana Allah menjaga Aisyah. Jika Aisyah melakukan perbuatan yang menurut kita hanya dosa kecil saja, ternyata sudah dihukum oleh ALLOH di dunia. Dan darah hitam yang kental itu menunjukkan bahwa perbuatan Aisyah dalam bergibah itu, walaupun hanya terlintas dipikiran saja, telah dihukum oleh ALLOH.

Bagi kita sebagai sesama wanita, gibah itu merupakan hal yang menyenangkan dan terlihat indah karena mampu membuat kita mungkin memiliki banyak teman karena begitu banyak informasi, berita dan cerita dari kita untuk teman-teman kita. Hal itu semua tanpa kita sadari mampu mempererat ukhuwah, namun sebetulnya gibah itu merupakan sebuah dosa besar yang tidak terlihat langsung korbannya, tapi dampaknya luar biasa. Dan hal itu lagi-lagi ditunjukkan oleh Allah dalam Al Quran Surat Al Hujurat ayat 11 yang berbunyi
”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS.49:11).
Astaghfirullohaladzhiim, yaa Roob, dalam siangmu yang terik ini, hamba memohon kepadamu, untuk menjadi bagian dari hamba-Mu yang mampu menjaga lidahnya untuk selalu berkata baik dan tidak berkata-kata yang membawanya ke neraka.
Gibah itu indah, mempererat ukhuwah tapi dibelakangnya terdapat sengsara berujung neraka.

Quiz : Bagaimana Menolak Pergibahan?

stoooppp porno!!!!

Doktrin Yahudi via VCD Porno Luna Maya dan Ariel

Senin, 28/06/2010 14:19 WIB | email | print | share

Sungguh saya tidak mengerti mengapa media terus-menerus membicarakan kasus perzinahan di kalangan artis Indonesia yang selalu mengumbar aurat dengan berlarut-larut. Dibuat dengan sangat detil terperinci dan sejuta ulasan yang membuat orang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak peduli menjadi peduli, yang tadinya penasaran menjadi berdosa karena akhirnya menonton, sehingga kerusakan menjadi semakin parah dan dosa pun tersebar luas.
Walaupun mengaku tidak menonton, tapi bayangan atau siluet syarat artis yang bentuk tubuh dan rambut serta kulit putihnya menjadi trend bagi wanita kota. Hal ini membuat banyak wanita kota ketika berjalan dimana-mana, mengingatkan orang pada sosok artis yang selama ini didengungkan sebagai pelaku perzinahan.
Menurut saya, “media sudahlah stop saja”. Sekarang yang bergerak seharusnya para ulama, karena pemberitaan 3 minggu mengenai artis pezina sudah mengalahkan pemberitaan wanita relawan Palestina yang hanya ditayangkan beberapa hari saja di media-media. Kok, sampai begitu liarnya fikrah porno menyebar kemana-mana, sampai-sampai anak saya yang paling kecil saja berteriak, “Ummi, di tv ada porno lagi, matikan TV Mi, dosa..! Tapi kemudian dia asyik lagi menonton.
Saat ini sedang liburan sekolah, anak-anak menjadi banyak waktu untuk menonton televisi, maka tayangan mengenai Ariel dan Luna Maya harus di stop, karena tidak semua orang juga tertarik dengan pemberitaan tersebut. Sudah jelas perzinahan itu adalah perbuatan setan yang selalu menjadi konsumsi umum, dampak dosanya sudah me-nasional. Atas nama generasi muda dan kehormatan bangsa Indonesia, semua ini harus dihentikan pemberitaannya.
Detailnya pemberitaan tentang perzinahan akan mengisnpirasai para penonton muda untuk malah benar-benar mengikutinya, minimal menontonnya dikarenakan rasa penasaran, sebab kata mereka, “penasaranlah yaw,... gila si Ariel atau kok bisa sich... katanya cuma ciuman saja, gak sampai bugil..” Bahkan kedua anak remaja saya (13 dan 15 tahun) yang mendapat beasiswa di Malaysia berkata: ”semua orang penasaranlah Mi, apalagi beritanya heboh banget, masuk semua koran Malaysia, bahkan sampai sini aja orang-orang Malaysia pada nanyain dan mempertanyakan, apakah artis Indonesia sebobrok itu?, kita sebagai pelajar dari Indonesia malu tahu Mi, malahan jadi pingin tahu apa sih yang mereka buat, tadinya kita tidak ingin tahu, tapi karena terus-menerus dan banyak yang ngomongin, jadi pingin tahu juga, tapi saat ini belum nonton sich Mi, malas nyarinya.”
Astaghfirullah, saya sebagai seoang ibu yang memiliki anak remaja menjadi sangat geram dengan ulah artis porno tersebut dan media yang terlalu berlebihan. Bayangkan ini sudah minggu ke-4, berita tentang perbuatan ahli neraka itu masih menjadi headlines dimana-mana. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di Malaysia. Sudah jelas ini merupakan ulah Yahudi untuk menutupi kisah-kisah dari para relawan Palestina yang baru saja pulang ke Indonesia dan Malaysia via kapal Navi Marmara tersebut.
Bukan hanya itu, ulah Yahudi untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tak sehebat bayangan orang, pada negara muslim lainnya. “Buktinya, mereka saja melakukan perbuatan pornografi kok, dengan kata lain (wahai Indonesia, jangan sok alim deh ngirim-ngirim relawan ke Palestina, di dalam dirimu saja artis porno bergelimpangan, tuh urus negerimu sendiri”. Barangkali begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan Yahudi kepada dunia agar dunia tidak simpati lagi dengan Indonesia dan perjuangan para relawan Palestina yang sudah mengharumkan nama bangsa. Wallahu ‘alam.
Apakah ini sebetulnya perbuatan Yahudi agar masalah Palestina dan kapal Navi Marmara dilupakan orang, setelah sepak bola tidak begitu menarik untuk dibicarakan. Ataukah ini bentuk ketakutan Yahudi melalui media yang mana mereka khawatir dengan kepulangan para relawan yang membuat semangat keIslaman bangsa Indonesia bangkit, namun sayang yang saya lihat bahkan di majelis ta’lim sekalipun, semua orang asyik membicarakan Luna Maya, Ariel, Cut Ari dan lain-lain dengan segala pemberitaan yang sebenarnya sedikit saja, hanya 6 kalimat yaitu : mereka berzina, bukan suami istri, bertahun-tahun, dilakukan dengan beberapa wanita, divideokan, dan disebar ke masyarakat. Berita yang intinya hanya 6 kalimat, dikembangkan dengan hebatnya sehingga menjadi 4 minggu dan ditayangkan terus menerus seakan-akan mengajak masyarakat untuk menonton dan melupakan kesusahan hidup sehari-hari dan kesusahan rakyat Palestina.
“Mari deh, mulai hari ini kita stop saja membicarakan Ariel dan Luna, kan sudah ditangani pihak yang berwajib, lagipula kita tidak kenal mereka juga. Yuk, para Ulama, Khotib serta Ustad, sebarkanlah beberapa hal yang harus diketahui dan diingatkan lagi pada masyarakat, seperti :
  1. Melakukan zina itu haram, amalannya tidak akan diterima selama 80 tahun
  2. Bagi siapa yang berzina, maka 40 orang disekitarnya tidak akan diterima amal ibadahnya, jadi mari kita larang perzinahan di kampung kita, kalau tidak amalan kita tidak diterima karena ulah mereka.
  3. Nonton film porno haram. Laki-laki tidak boleh melihat aurat wanita yang bukan muhrim, wanita tidak boleh melihat aurat laki-laki yang bukan muhrim.
  4. Barang siapa menyebarkan aib orang lain, maka akan disebarkan aibnya juga diakhirat kelak
  5. Laki-laki harus menahan pandangan
    [QS. AN NUUR : 30] Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
  6. Wanita : Menutup aurat dan bagi yang memakai pakaian tapi seperti telanjang maka tidak akan mencium bau surga, apalagi kalau sampai telanjang.
    Rasulullah SAW bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Lindungi anak-anak kita dengan dialog yang lugas, bila mereka tertarik dengan kasus Ariel dan Luna Maya, katakanlah dengan tegas bahwa itu perbuatan yang diharamkan, kalau kita melakukan yang haram, maka doa tidak akan diterima 40 hari, lalu beritahu untuk tidak menonton, orang yang menyebarkan itu bisa jadi kaum Yahudi agar pikiran kita ke pornografi dan melupakan penderitaan umat di Palestina.
Mari kita tinggalkan pemberitaan mereka dan jangan pikirkan lagi. Doakan saja mereka, agar mendapat hidayah dan kembali ke jalan yang benar.
***
Note : Panitia mengundang media islam untuk datang ke acara testimony relawan Palestina yang diadakan di masjid Al Khalifah di kompleks Jakarta Islamic School pada hari senin, pukul 16.00, ditutup dengan buka puasa bersama. Reservasi hubungi 08561719711 (sms only).

si kembar..

Jangan Samakan Aku Dengan Dia

Selasa, 13/07/2010 12:31 WIB | email | print | share

“Hai, aku si kembar, namaku Sarah dan Salma. Usia, hobi bahkan wajah dan semua gaun yang kami miliki juga sama. Walaupun membosankan, tetapi semua yang kami punya selalu disamakan. Dari sejak kami belum mengerti warna sampai kami menjelang dewasa. Semua yang diberikan kepada kami selalu sama.
Bosan? sudah pasti, tapi kami seringkali tak berdaya, karena kami dianggap identik, satu dengan yang lain dianggap sama. Namun setelah mengakui bahwa kami memang hampir sama, tetap saja orang-orang disekeliling kami mempertanyakan sesuatu yang selalu membuat kami sebal, yaitu mengapa Sarah bisa tapi Salma tak bisa, bahkan guru-guru di sekolah kami pun seringkali membandingkan kami dalam hal apapun seperti mengapa Salma tidak suka sayur namun Sarah suka sayur, mengapa Sarah pandai menggambar, tapi Salma lebih suka menari.”
“Wah, kami yang hampir memiliki keistimewaan dan kesamaan dalam banyak hal saja tidak suka dibanding-bandingkan. Apalagi orang lain, yang tidak kembar. Please, hargai kami sebagai manusia yang memiliki perbedaan, dan tidak usah mempertanyakan serta membandingkan apa yang kami punya untuk selalu harus sama dengan yang dimiliki orang lain.”
Demikian bunyi surat dari anak murid kembarku yang sekarang sudah lulus. Sayangnya surat tersebut terselip di sebuah map plastik hijau yang baru saja kubuka. Masya Allah, setelah 6 bulan mereka pergi, aku baru tahu persaan mereka. Rasa sesal di dalam diriku membuatku bertekad untuk menghubungi mereka kembali dan berusaha membantu mereka untuk tegar menghadapi kenyataan bahwa masyarakat di Indonesia selalu sering membandingkan satu dengan yang lain, selalu menuntut, selalu ingin ideal dan biasanya hanya mengkritik saja tanpa melihat dirinya sendiri.
Pertanyaan yang lucu, biasa ditanyakan, mengapa si A suka menggambar tapi si B tidak? Memangnya semua orang harus suka menggambar?
Mengapa si kakak bisa dapat nilai 100 untuk matematik, tapi si adik tidak bisa dapat nilai bagus dalam matematik?
Kisah lain yang ku temui bahwa betapa banyak orang seringkali membanding-bandingkan orang lain adalah ketika ku jumpai seorang suami yang memuji masakan ibunya dan kemudian berkata bahwa masakan kamu (kepada istrinya) terlalu banyak gula, jadi kemanisan, kalau ibuku masakannya pas, tidak banyak gula dan santannya oke.
Ada lagi kasus kakak beradik yang sama-sama manis namun kemanapun mereka pergi selalu dibandingkan, misalnya kakaknya kok begini, namun adiknya begitu, kakaknya berkulit putih, mengapa adiknya berkulit sawo matang?
Bukankah sebenarnya Allah menciptakan manusia dengan beragam kemampuan dan kelebihan. Tugas manusia adalah untuk berjamaah, agar yang kurang dapat dibantu dan yang lebih dapat membantu yang kurang. Bila semua orang harus sama cantiknya, sama pandainya dan sama segalanya, betapa membosankannnya dunia ini.
Manusiawi, apalagi wanita yang memiliki perasaan yang halus dan sensitif akan merasa sangat tidak nyaman bila apa yang dimiliki, apa yang dikerjakan, apa yang telah dibangun dengan susah payah kemudian dibandingkan dengan yang lain. Walaupun niatnya untuk memotivasi.
Namun bila sering dilakukan apalagi terhadap wanita yang sesnsitif dan mudah pesimis maka akan membuat wanita tersebut merasa minder dan semakin tidak mampu berbuat apa-apa, atau yang biasa disebut de-motivated.
Hal ini tidak diperlukan, karena wanita yang baik akan percaya bahwa dirinya memiliki kelebihan dan tentulah akan menjadikan dia sebagai tiang negara yang kokoh.
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." [QS. Ali Imran (3) : 145]
***
Quiz : Mengapa wanita tidak mau dibanding-bandingkan dengan yang lain?

hati hati bila bepergian.. wahai muslimah..

Wanita dan Hipnotis

Senin, 19/07/2010 11:41 WIB | email | print | share

“Tolong bunda, saya berada di daerah yang tidak saya kenal,” demikian rintih seorang gadis yang dikenal sebagai guru ngaji anak Bu Mirna dari balik pesawat telepon, meminta pertolongan. Dengan gugup bu Mirna segera mengajak supir dan menjemput seorang ustadzah untuk mencari keberadaan gadis berjilbab yang memang diketahui memiliki jiwa yang lemah. Hal ini terbukti bahwa dia selalu pasrah walaupun bu Mirna lupa memberi gaji setelah mengajar mengaji anaknya, namun dengan tekun dan pasrah dia terus mengajar.
Contoh lain, ketika salah seorang anak bu Mirna membiarkan dia menunggu berjam-jam diruang tamu, sementara anak didiknya itu menonton film kartun dari kisah Alvatar sampai Power Rangers terus-menerus tanpa mempedulikan keberadaan dia yang sudah datang ke rumah. Selain itu, gadis bertudung kecil itu hanya diam dan pasrah diruang tamu, belakangan gadis bertudung kecil itu yang dikenal dengan nama Amirah itu, menelpon Bu Mirna dengan teruhuk-uhuk.
Setelah menyusuri daerah perumahan yang dimaksud, akhirnya bu Mirna menjumpai Amirah yang terduduk lemas di bawah pohon dekat warung kopi yang berhampiran dengan sebuah bangunan sekolah negeri.
Singkat cerita Amirah mengaku bahwa hari itu dia sedang tidak sholat alias sedang datang bulan, dan ketika melamun memikirkan ibunya yang sedang sakit keras, dia merasa bahunya ditepuk pemuda yang tidak dikenal. Ketika dia tidak juga memandang ke arah sang pemuda, maka sang pemuda kembali menepuk bahunya dengan keras sambil menanyakan alamat sebuah jalan dan tepukan kerasnya yang membuat Amirah terpaksa menengok dan memandang wajah pemuda yang tidak dikenal itu dengan senyumnya yang ramah.
“Saya ingat bu, matanya berwarna hitam kelam dan senyumnya begitu menyihir sehingga sejenak saya terlupa dengan pikiran saya dan ibu saya. Lalu saya juga nurut saja ketika diajaknya masuk ke dalam bangunan di belakang sekolah negeri itu”, isak Amirah sambil menunjuk ke arah belakang bangunan sekolah negeri.
“Alhamdulillah, ada sekelompok anak sekolah yang beramai-ramai pulang dan masuk ke pekarangan rumah kosong tersebut untuk mengambil layang-layang besar yang tersangkut di pohon mangga rumah kosong tersebut”, lanjut Aminah. Di dalam rumah itu menurut Amirah, ia sedang dirayu oleh sang pemuda untuk membuka bajunya, dan sebelum aksinya itu sempat terjadi maka suara adzan yang bergaung keras membuat Amirah terjaga. Seketika itu sorak-sorai suara anak-anak kampung di pekarangan rumah kosong itu menyentak Amirah bahwa dia ada dalam keadaan yang tidak senonoh bersama seorang pemuda yang masih asyik merayunya.
Dengan refleksnya, Amirah segera menjerit dan jeritannya cukup membuat anak-anak sekolah berlari keluar meminta pertolongan karena mendengar jeritan di rumah itu yang sudah lama kosong. Selain itu beberapa bapak tua yang memang akan melakukan sholat dzuhur berjamaah segera berlari masuk ke pekarangan. Jeritan yang ditahan dengan bekapan tangan serta suara ribut dalam rumah yang sudah lama kosong, membuat sholat berjamaah di surau Al Hidayah menjadi sedikit terlambat. Alhamdulillah, mungkin dengan kepasrahan Amirah dan niatnya untuk sungguh-sungguh mengajar mengaji anak Bu Mirna, menjadikannya wasilah dari perbuatan kotor pemuda yang berniat merayunya dengan bantuan hipnotis.
Wahai para gadis, sungguh kisah diatas kerap terjadi di lingkungan sekitar kita, tapi saya ingin mengemukakan bahwa kisah ini sebagai bahan pelajaran bagi kaum muslimah ketika di jalan, baik dalam perjalanan pergi kerja, pergi sekolah atau kemanapun kalian bepergiann. Jangan lupa untuk membaca ta’awudz dan juga doa keluar rumah dengan khusyu, bukan asal nempel di lidah namun pikiran kemana-mana dan sepanjang jalan diharapkan selalu berdzikir.
فَاثْبُتُواْ وَاذْكُرُواْ اللّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلَحُونَ ﴿٤٥﴾
"... maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung."[QS. Al-Anfaal (8) : 45]
Jika kita memikirkan permasalahan hidup, sebaiknya disaat sudah sampai di rumah saja, jangan di jalan, karena ketika kita melamun dan sedang tidak berdzikir, maka sihir dan hipnotis mudah masuk kedalam diri kita.
Selain itu saran saya, sebagai seorang ibu yang memiliki beberapa anak gadis, marilah kita bertilwah secara rutin, paling tidak ketika sudah aqil balikh, setengah juz sehari. Bila sudah diatas 17 tahun, bacalah Al Quran minimal 1 juz sehari dan basahi lisan dan hati kita dengan dzikir. Kita juga sebaiknya rutin membaca doa, yang biasanya bacaan-bacaan surat dapat kita dapatkan dari buku doa yang kecil, bisa kita dapatkan di toko buku manapun.
Usahakan yaa, karena tidak ada yang bisa menolong kita dari kekuatan jahat yang halus bila bukan dari diri kita sendiri yang selalu beramal dan berdzikir.
Pesan lain: Jangan berjalan sendirian keluar rumah, ajaklah kawan, jangan mau atau tersenyum jika disapa orang tak dikenal, jangan berpakaian yang membentuk lekukan tubuh serta jangan gunakan minyak wangi berlebihan.
Hal-hal diatas akan membuat orang yang tidak berniat jahat pun akan berpikiran jahat kepada kita. Naudzubilahi min dzalika.

kisah metamorfosa si ulat gemuk

Kisah Icon Ratu Herba Pelangsing

Senin, 16/08/2010 12:59 WIB | email | print | share

Berikut ini adalah sebuah kisah tentang seorang anak gadis dari negeri Islam di Asia Tenggara yang berusia 21 tahun. Dia mengalami obesitas dari sejak berusia 12 tahun, dan semakin lama semakin bertambah kegemukannya sehingga menjelang usia 21 tahun berat badannya bertambah menjadi 125 kilogram. Untuk berat normal wanita seusianya adalah hanya sekitar 56 kilogram saja.
Dengan rasa malu, gadis bernama Ratih ini menyandang gelar Tosar (tong besar). Semua kawan dan tetangganya memanggil dia dengan sebutan ini, bahkan ibunya pun dipanggil dengan gelar “emak sigentong.” Walau hati sakit dikarenakan julukan yang menyudutkan, namun keadaan tubuhnya yang susah diubah membuat Ratih yang sebenarnya berwajah manis menjadi gadis minder. Baginya hanya emak satu-satunya kawan setia yang selalu mengerti dirinya serta kawan akrab untuk berbagi dan meluapkan kasih sayang. Ucapan penuh kasih, peluk cium dari emak selalu membuatnya merasa nyaman dan baginya emak adalah segalanya.
Suatu hari datang seorang pria yang menawarkan dirinya untuk mengikuti program pelangsingan dengan menjadi testimoni untuk program yang menggunakan ramuan herba. Ratih pun mencobanya dengan berharap ada perubahan bagi tubuhnya. Tak terasa genap sudah 6 bulan Ratih menggunakan ramuan herba yang diciptakan seorang Doktor dari China ini, dan hasilnya luar biasa, berat tubuhnya turun menjadi hanya 64 kilogram dari sebelumnya 125 kilogram. Hal ini membuat Ratih menjadi percaya diri sehingga prestasi dalam melangsingkan tubuh membuatnya sering diundang untuk memberikan kesaksian atau testimoni kepada para konsumen dalam menggunakan ramuan herba yang dikenal dengan nama Extra Light DR Chen.
Semakin hari nama Ratih semakin berkibar. Beberapa Stasiun TV serta majalah yang memang disponsori oleh produk herba pelangsing ini terus-menerus memberikan dorongan bagi Ratih untuk tampil dimana-mana. Tentu dalam acaranya, Ratih menggunakan baju yang membentuk tubuh dengan model yang didesign sesingkat mungkin, sehingga nampak sudah hilangnya lemak dari tubuh Ratih.
Dengan berjalannya waktu, perubahan yang terjadi pada Ratih khususnya penurunan berat badan memang disyukuri oleh emaknya, namun sejak berturunnya berat badan Ratih, menurun juga intensitas pertemuan dan curahan kasih sayang Ratih pada emaknya, bahkan sudah hampir tak pernah dirasakan lagi. Emak merasakan perubahan besar sejak Ratih menjadi langsing. Saat ini Ratih semakin gemar memperlihatkan bentuk tubuhnya yang menawan. Emak pun merasa kehilangan anak gadis tersayang yang merupakan tempat bercerita dan mencurahkan cinta.
Ya, Ratih sekarang sudah menjadi icon bagi produk herba tesebut. Setahun kemudian Ratih sudah bersiap untuk menjadi pragawati yang melenggak-lenggokan tubuh langsingnya kesana kemari, menebar senyum manja, melempar suka citanya, sekaligus menebar dosa.
Kisah Ratih adalah sebuah kisah nyata yang saya baca dari sebuah majalah wanita, dan sejenak saya berfikir setelah usai membaca kisah tersebut bahwa, “Wanita bertubuh gemuk memang tidak enak, namun apalah artinya tubuh langsing bila masuk neraka?”
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui." [QS. Al-Baqarah (2) : 216]
Quiz : Betul tidak? Buat apa langsing bila masuk neraka?

cemburuuu!!!!!!!!!!!!!!

Cemburu Yang Professional

Senin, 15/03/2010 10:07 WIB | email | print | share

Dari Abu Hurairah, Aisyah berkata : “Aku tidak pernah merasa cemburu kepada seorang wanita sebesar rasa cemburuku pada Khadijah. Aku tidak pernah melihatnya, tetapi Rasulullah sering menyebut dan mengingatnya". Ketika menyembelih seekor kambing, beliau selalu memotong sebagian dagingnya dan menghadiahkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah. Aku pernah berkata kepada Rasulullah, ‘Seperti tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah’. Rasulullah menjawab, ‘Khadijah itu begini dan begitu, dan dari dialah aku memperoleh anak.’” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Baghawi)
Subhanalloh, begitu detail Aisyah, istri rasululloh yang jelita menceritakan rasa cemburunya. Dan itu diungkapkannya kepada semua orang yang berniat mendengarkan kisah tauladan dan perasaan yang dialami Aisyah.
Bagaimana bisa seorang wanita menceritakan rasa cemburunya, kejadian demi kejadian yang secara jujur pasti menyakitkan dan membuat hati serasa teriris pisau. Namun Aisyah dengan cara yang sangat professional ternyata mampu mengatasi itu semua serta menceritakan semua kejadian dan perasaan yang dialaminya untuk dijadikan ibrah atau pelajaran bagi siapa saja yang mendengarkan bahkan sampai beratus tahun kemudian.
Aisyah akan terus bercerita tentang kisah hidup rumah tangganya berulang kali sampai sekarang, seakan-akan apa yang dialami oleh beliau baru beberapa hari yang lalu terjadi. Sehingga kitapun seakan hadir pada waktu peristiwa itu terjadi. Subhanalloh demikian indah beliau menggambarkan perasaannya yang secara fitrah pasti tidak enak, karena sikap profesionalnya yang dilandasi keimanan yang tinggi.
Ya, Aisyah demikian profesional dalam menjalankan tanggung jawab sebagai istri terdekat rasul yang meriwayatkan berbagai hadist, untuk dijadikan hikmah bagi umat. Aisyah mampu mengelola rasa cemburunya sehingga rasa cemburu itu dikemas dengan indah sehingga menjadi cemburu yang profesional.
Sanggupkah kita memiliki cemburu yang profesional?, yaitu cemburu namun tetap professional, tidak menyakiti diri sendiri, tidak kekanak-kanakan atau mencelakan orang lain dan atau marah marah tidak karuan, uring uringan berbulan bulan, cemberut serta negative thinking ketika cemburu menyerang kita.
Mampukah kita mengelola rasa cemburu agar menjadi cemburu yang profesional, misalnya ketika kita mengalami cemburu yang sangat dahsyat disaat suami kita berpoligami atas dasar agama, memperluas dakwah dan menolong si papa. Kita tetap tabah dan sabar dan tetap beribadah serta melakukan tugas sebagai istri dengan ikhlas secara profesional sehingga cemburu tidak mengganggu kerja dan ibadah kita. Selain itu cemburu juga harus tetap profesional bila suami kita diharuskan untuk berdakwah kemana-mana dan hanya menyisakan waktu sedikit saja untuk kita.
Ada pepatah yang mengatakan bukan berbagi suami, tapi memang tidak kebagian suami, karena waktunya habis untuk yang lain selain kita yaitu istri yang lain, dakwah, kerjaan dan lain sebagainya.
Ternyata hanya keimanan yang tinggilah yang mampu membuat kita memiliki kepandaian untuk mengelola rasa cemburu sehingga menjadi cemburu yang profesional. Hidup bunda Aisyah, darimulah aku terinspirasi untuk memiliki cemburu yang professional. Walau cemburu, tetap melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik tanpa terganggu oleh rasa cemburu itu.

Quiz : Bagaimana Mengelola rasa cemburu?

awasss setannn wanitaaaa

Mengapa Setan Wanita Lebih Mengerikan?

Senin, 12/04/2010 10:19 WIB | email | print | share
ilustrasi setan wanitailustrasi setan wanita
“Beneran Mi, kalau setannya laki-laki dan pakai dasi, Nida tak mungkin setakut ini,” demikian isak tangis Nida, gadis kecilku yang berumur 11 tahun ketika malam itu aku mengajaknya sholat malam setelah shock yang berkepanjangan setelah beberapa saat yang lalu Nida melihat sesosok makhluk halus berwujud wanita yang memakai gaun putih panjang dan berambut panjang terurai dibelah pinggir, persis seperti yang ada di film-film. Kemudian matanya melotot dan mendelik, Nida pun menggambarkannya persis seperti kuntilanak yang ada di film-film horor.
Memang kesibukan kami berdua, aku dan suamiku sebagai wanita bekerja dan juga guru, membuat kami merasa perlu untuk mengambil cuti 3 hari dan membawa anak-anak kami ke puncak, menginap di vila kawanku. Nida yang kebetulan baru pulang ikut camping dari sekolahnya terlihat menjadi sangat lelah. Setelah selesai sholat Isya, Nida langsung tertidur dan aku sudah dapat pastikan bahwa Nida lupa membaca do’a dan berdzikir yang selalu kuajarkan kepadanya sebelum tidur. Aku tidak tahu, apakah mimpi buruk atau hanya halusinasi Nida yang begitu kuat sehingga dia merasakan setan perempuan itu muncul di jendela kamarnya yang tidak tertutup dan melayang-layang selama beberapa saat sambil memandangi dia yang tiba-tiba terbangun.
Aku teringat kepada buku cerita horor yang sempat ku baca di sebuah toko buku tentang hantu jamu gendong. Sekilas ku baca ceritanya mengisahkan tentang seorang penjual jamu yang kehujanan dan berteduh di sebuah rumah yang masih dalam keadaan renovasi dan dia diperlakukan dengan sangat tidak baik (diperkosa) oleh kuli bangunan, dan kemudian karena takut ketahuan orang lain, maka si wanita penjual jamu gendong dibunuh, dan dikubur dibawah rumah yang sedang direnovasi oleh kuli tersebut, dan dari situlah mulainya cerita hantu jamu gendong, yang membuat takut anak-anak remaja yang membacanya dan membuat merinding siapapun yang melihat wanita penjual jamu gendong di tepi jalan, apalagi bila gerimis hujan turun. Padahal sebelum membaca buku tentang hantu jamu gendong, perasaan mereka biasa saja bila melihat wanita penjual jamu gendong.
Mengapa hantu atau jin serta setan yang digambarkan manusia sekarang adalah seorang wanita dengan sosoknya yang berjalan tanpa kaki, dengan bajunya yang berjuntai panjang menyapu lantai, serta dengan sejuta aksesoris yang sebetulnya itu adalah rekayasa manusia abad ini?. Bila kita tengok abad lalu atau zaman penjajahan Belanda, museum atau hotel di bandung bekas peninggalan Belanda pun santer dengan cerita mistik, hantu yang berjalan dan melintasi tembok dan sudah pasti hantu itu adalah seorang wanita “Non-I” Belanda dengan gaunnya yang mewah dan cantik, berambut pirang digulung keatas, berjalan anggun menembus tembok yang dilakukannya setiap malam.
Dalam hati saya berfikir, kalau aku yang menjadi hantunya, dan berjalan ditengah lorong yang gelap di dalam museum pada malam hari atau hotel tua yang sudah pasti suram dan gelap, maka akan berkata,: “ogah akh!” emang kita cewek apaan,,jalan-jalan sendirian, gelap-gelapan lagi.”
Sekarang kembali pada topik semula, mengapa hantu atau jin wanita lebih tampak sendu dan menyeramkan serta membuat sensasi tersendiri bila membayangkannya dibandingkan bila hantu itu adalah seorang lelaki berdasi?. Maka jawabnya adalah, semua itu kembali pada persepsi manusia pada saat ini, kembali pada persepsi kita, persepsi media yang ditayangkan pada kita dengan ceritanya mengenai hantu wanita dari sejak Nyi Roro Kidul, sundel bolong yang pernah diperankan oleh Suzana yang merupakan artis wanita, si manis jembatan ancol, suster ngesot, hantu jamu gendong, dan banyak lagi cerita yang menggambarkan bahwa pemeran wanita sangat baik dimainkan untuk cerita biasa maupun cerita horror. Bila diperankan oleh wanita, akan menjadi lebih menarik dan seru, dan bila filmya film horror, ya jadi menyeramkan.
Coba bila kita mengulas kembali kisah Umar bin Khattab yang digambarkan setan maupun jin yang takut dan bersembunyi serta lari bila Umar bin Khattab datang, sampai timbul pernyataan, “saking perkasanya Umar bin Khattab dan wibawa beliau membuat setan dan jin pun takut serta lari bila melihat Sayyidina Umar bin Khattab datang.” Dan dalam hal ini tidak pernah di ilustrasikan jin atau setan yang ada pada masa Umar bin khatab adalah sesosok perempuan yang berambut panjang dengan gaun putih yang menjuntai-juntai tanpa kaki. Maka persepsi mengenai jin atau setan pada masa Rasululloh adalah sesuai dengan persepsi media atau penyampai berita pada sat itu, bahkan bila kita boleh membayangkan, mungkin jin pada masa Rasululloh dan para sahabat, wujudnya kecil dan gendut, berkuncir dan laki-laki serta agak ke arab-araban. Sehingga bentuk jin pada umumnya adalah tidak dapat dilihat manusia, hanya ketika dibayangkan, maka hasil bayangan tersebut sesuai dengan persepsi yang dibangun pada saat ini atau saat itu, ketika cerita hantu itu dibuat dan diciptakan untuk menakut-nakuti orang beriman.
Quiz : Apa pendapatmu tentang setan dan jin yang berwujud wanita? apakah hal itu bukan merupakan pelecehan terhadap kaum wanita?

wanita.. apalagi muslimah.. dia itu makhluk yang kuat.. percayalah..

Dibalik Kekuatan Wanita

Senin, 01/02/2010 07:05 WIB | email | print | share

Mataku melirik tajam pada foto dalam figura di ruang tamu rumah nenek Iban, ketika ibu menyuruhku kerumah nenek Iban untuk mengantar sesuatu. Foto itu menggambarkan suasana masa lalu ketika nenek Iban masih muda. Demikian kami memanggil nenek dengan sebutan Iban, karena kami sampai hari ini pun tidak tahu nama nenek Iban yang sebenarnya.
Nampak senyum khas nenek Iban dibalik pipinya yang keriput dan sedikit meleyot, saat kami menyapanya setiap beliau lewat didepan surau kampung kami. Nenek Iban dengan lembut memberikan kami uang receh Rp.500 terkadang Rp 1000, dan terkadang hanya sejumput permen kacang yang nenek dapatkan entah darimana. Mungkin dari anak cucunya yang terlihat kaya raya. Setiap lebaran tiba, biasanya rumah nenek Iban dipenuhi mobil mewah dan anggota keluarga nenek Iban yang semuanya berdandan cantik dan terlihat anggun, persis seperti nenek Iban sendiri.
Biasanya nenek terlihat sendiri di rumah kayu bercat putih itu. Rumah yang anggun dan cantik, aku suka dengan bunga bougenvilenya yang berwarna ungu dan bercampur merah rose, hmm.. Nenek Iban sesuai dengan namanya yang ramah terdengar di telinga kami. Sungguh ramah bila kami datang kerumahnya sekedar mengantarkan panganan kolak atau nasi jamblang untuk nenek buatan ibuku. Ibu memang saudara jauh dari nenek Iban, namun dari semua saudara nenek Iban, ibuku yang paling perhatian. Setiap kembali dari rumah nenek Iban, aku selalu terkenang akan foto yang menggambarkan masa lalu nenek Iban. Beliau duduk sendiri dan di sekelilingnya ada 6 orang anak yang masih kecil mengelilingi beliau. Terkadang aku berfikir kemana kakek pendamping nenek, karena seumur hidupku belum pernah aku melihat kakek yang bila boleh kuberi nama mungkin menjadi kakek Uban.
Hari yang kutunggu datang juga. Suatu hari sepulang sekolah aku menjumpai rumah nenek Iban penuh dengan berbagai manusia. Aku melihat banyak kursi tergelar di depan rumah nenek Iban yang halamannya sangat luas. Ada bendera berwarna kuning serta ambulans di depan rumah nenek. Hatiku tercekat, apakah nenek Iban sudah meninggal..? Mungkinkah,,? Kecemasanku terjawab ketika aku melihat nenek Iban dengan wajahnya yang keras duduk di depan ruang tamu. Nenek menatap para tamu, namun nenek tidak sedikitpun berlinang airmata, "Alhamdulillah, bukan nenek yang meninggal, gumamku". Terimakasih ya Allah, lalu.. pikirku bertanya, "Siapa yang meninggal dan kenapa dibawa ke rumah nenek Iban..?
Sayup-sayup aku mendengar Bi Endang bicara dengan Wak Erman, paman sulungku, katanya, "Itulah lelaki, bila sudah meninggal akhirnya ingin kembali kerumah asal". Alhamdulillah nenek Iban mau menerima kembali suaminya yang dahulu pergi begitu saja meninggalkan nenek Iban dengan 6 anaknya yang masih kecil. Suaminya terpikat seorang gadis yang menjadi pegawainya di kantor kepala desa. "Huhh..., kalau aku jadi nenek Iban aku tidak mau menerima kepulangan jenazahnya". Padahal kalau bukan karena nenek Iban yang tegar dan selalu memikirkan kelangsungan hidup anaknya, tanpa terfikir untuk menikah lagi dan mencari pengganti, mana mungkin rumah nenek Iban bisa sebesar ini, dan mana mungkin anak-anak nenek Iban bisa sesukses itu.
Itulah wanita selalu kuat walau dia harus menderita. Terbukti walau tanpa suami, nenek Iban mampu untuk hidup survive dan membesarkan anak-anaknya dengan cinta kasih. Perempuan memang kuat dan bisa apa saja. Apabila sakit hatinya tidak ada yang mengobati, maka rasa sakit hatinya menjadikan dia semakin kuat. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kaum lelaki di kampung kita untuk tidak mudah meninggalkan istri apalagi bila punya anak banyak.
Walau raut wajah Wak Erman terlihat tak begitu suka, namun para lelaki yang mengetahui siapa nenek Iban mengakui betapa kokoh dan kuat hatinya sebagai seorang wanita yang sangat mencintai anak–anaknya. Ia mampu menghantarkan ke 6 anaknya untuk menjadikan mereka sukses tanpa bantuan siapa pun. Termasuk bantuan mantan suaminya yang akhirnya kembali. Walau pun kembali dalam bentuk jenazah, namun dengan ramainya tamu pelayat datang ke rumah yang anggun itu, aku dapat mengerti bahwa nenek Iban sudah memaafkan kesalahan suaminya. Kembali hatiku kagum.
Betapa kekuatan hati seorang wanita, selain mampu mengantarkan masa depan anak-anaknya dengan sukses seorang diri, ia juga mampu mengalahkan perasaannya yang sempat hancur tanpa sisa.
Quiz : apa yang menyebabkan nenek Iban begitu kuat ?

snowwhite??? ahh.. lebih cantik engkau.. duhai muslimah..

Wanita Tercantik

Senin, 08/03/2010 10:51 WIB | email | print | share

Masih ingatkah kisah Penyihir Jahat dalam cerita Snow With? Penyihir bertubuh ramping, berbibir tipis dengan jemari yang sangat lentik dan berkuku tajam? Dengan hidungnya yang terlalu mancung, membuatnya menjadi bukan hanya cantik tetapi sekaligus menyeramkan, dan berkali kali dia bertanya kepada cermin, ”Wahai cermin, cerminku yang ajaib. Siapakah wanita tercantik di dunia ini?” Jawab cermin yang agak ketakutan, ”Dulu memang kamu, tapi sekarang ssssssnooww white hffhhhp..... Desis cermin khawatir dirinya pecah terkena pukulan Si Penyihir Jahat. Dan ketika melihat bedanya Snow White dangan Si Penyihir, sejenak kita akan melihat perbedaan dan kemudian menyetujui bahwa si cermin benar. Bahwa Snow White lebih cantik dari Sang Penyihir, tetapi bukanlah yang tercantik di dunia ini! Lalu, siapakah wanita tercantik di dunia ini? Jawabannya tergantung pada bagaimana media menampilkan sosok wanita dalam berbagai tampilan.
Hampir semua orang di dunia ini sepakat bahwa wanita tercantik adalah wanita yang memiliki tubuh ramping, pinggang kecil, betis membujur, rambut panjang dan pirang, kulit putih, bibir kecil dan penuh, hidung mancung, dan mata berbinar. Subhanallah bila melihat bagaimana kita di Indonesia dengan kulit sawo matang yang ada dimana mana, dan hampir bisa dipastikan bahwa sebagai wanita berkulit sawo matang, akan mengundurkan diri dari balik cermin Si Penyihir.
Kita tidak akan masuk kriteria wanita tercantik itu. Kemudian kita menggunakan cream pemutih wajah, jamu peramping perut dan conditioner herbal penumbuh rambut agar panjang dan ikal. Ini semua menjadikan wanita menjadi tidak percaya diri terhadap inner beauty yang telah ALLOH berikan padanya sejak lahir, dan akan menunjukkan auranya ketika sudah mencapai akil baligh. Sekarang kalau ditanya siapakah wanita yang tercantik atau dianggap cantik di muka bumi ini? Maka persepsi yang ditanamkan media, dengan dipelopori dunia barat, segera menunjuk gadis berkulit putih yang tinggi semampai, dan rambut pirang kecoklatan, berbaju sexy terbuka, memperlihatkan aurat yang harusnya ditutupi dan menjadikan semua terbuka agar semakin nampak kecantikannya. Apabila telah terpilih sebagai wanita tercantik di seluruh dunia, maka semua wanita akan berlomba untuk mengikuti gaya dan penampilan sang wanita tercantik di seluruh dunia ini.
Bila kondisi si wanita tidak memiliki kulit putih, tidak bertubuh ramping dan tidak berambut panjang, maka dengan wajah malu dan rupa minder sang wanita beranjak ke belakang dan merasa dirinya buruk. Masya ALLOH, padahal sudah jelas dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ALLOH menciptakan manusia dengan sebaik baik bentuk : “Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim” artinya : "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." ( Qs. 95 : 4 ). Siapakah yang membuat standar penilaian terhadap ciptaan ALLOH yang Maha Kuasa? Wahai para wanita percayalah bahwa wanita tercantik adalah wanita yang mampu memahami bahwa dia diciptakan dengan sebaik baik bentuk dan dia diciptakan adalah untuk beribadah: “wa maa kholaqtuljinna wal insa illa liya’buduun” artinya : "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (Qs. 51 : 56).

Quiz: Wanita Cantik itu seperti apa sih?

poligami???

Perasaan Wanita Yang Dimadu

Selasa, 30/03/2010 00:32 WIB | email | print | share

“Yang penting harus mampu berbuat adil, dan adil itu bukanlah masalah perasaan karena Rasulullah saja tidak mampu bersikap adil secara perasaan terhadap istri-istrinya. Rasulullah terkenal sangat menyayangi Aisyah, walaupun menyayangi istri-strinya yang lain juga.
"Namun poligami itu diperbolehkan, walau istri tak memberi izin sekalipun”, demikian penjelasan Ustad Iqbal kepada jamaah pengajian jum’at sore yang diadakan di masjid At-Taqwa, Rawamangun.
Bagiku penjelasan ini sudah sering terdengar olehku dan aku sudah hafal semua penjelasannya. Bagiku hal ini merupakan materi yang biasa ku simak dan biasa-biasa saja, namun akan menjadi luar biasa ketika suamiku yang kucintai, kupercayai serta kuhormati mengajukan permintaan yang tidak dapat kufahami, yaitu menikah lagi.
Semua penjelasan Ustad Iqbal yang masih terekam dalam ingatanku menjadi buyar dan menyebalkan. Mengapa Rasulullah menikah sampai begitu banyak? sehingga para suami kemudian berdalih dengan mengatakan ingin mengikuti sunnah rasul. Namun jeritku tak puas pada hatiku, Rasulullah berbeda, semua wanita yang dinikahinya meninggalkan history, dan pernikahan Rasul demikian agung serta semua diniatkan karena Allah.
Semua mempunyai nilai perjuangan serta dakwah. Dan yang jelas, semua istri Rasul pasti masuk surga walau semuanya dipoligami kecuali bunda Khadijah yang tetap monogami tanpa perempuan lain disisi Rasul. Namun bagaimana dengan aku, walaupun aku rela di madu, aku kan belum tentu masuk surga, protesku dalam diam..
Sudah dua hari ini aku mendiamkan suamiku. Dengan sikap serba salah dan salah tingkah suamiku mencoba mencairkan suasana, namun sayang hatiku masih beku dan tidak dapat menerima kenyataan real yang mungkin aku hadapi, dan merupakan gempa bumi bagi sebagian besar wanita bila suaminya menikah lagi.
Termenung aku dibuatnya. Aku bertanya dalam hatiku, “apa yang kurang dari diriku, apa salahku? Apa lagi yang diinginkannya? Sudah berapa lama dia berhubungan dengan wanita itu, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang menggantung dalam hatiku. Semakin dipikirkan hal ini semakin membuatku marah dan nelangsa, rasanya dunia menjadi gelap dan hancurlah hatiku sekeping demi sekeping”.
Namun pada akhirnya akupun pasrah. Ketika hari yang kucemaskan tiba, kudapti suamiku betul-betul menikah lagi. Walaupun aku tidak siap dan tidak rela dimadu, namun aku harus berfikir kritis dan praktis, ’’yaa sudahlah suamiku menikah lagi atau tidak, yang penting bagiku adalah mencapai hidup bahagia dan mau apapun dia serta mau menangis seperti apapun aku, akhir dari kehidupan adalah kematian dan aku ingin kematian yang bergelar khusnul khotimah.
Akhirnya gusarku berangsur-angsur hilang, aku berteriak sekuatnya dibalik bantal di dalam kamar tidurku yang terasa dingin dan besar. Aku menjerit sekuatnya, melegakan hatiku yang gundah, "AAAAHHHHH .. BIARIN SAJA DIA kawin lagi, gak usah dipikirin, tiap manusia pasti .. MATI!!"
Yaa… “kullu nafsin dzaiqotul maut”, setiap yang bernyawa pasti mati (QS: Al Imron :185) dan dengan menikahnya lagi suami kita, dunia belum kiamat. Pikirkanlah cara agar kita bisa melalui proses kehidupan ini dengan akhiran yang baik, dengan gelar khsunul khotimah dan jangan habiskan waktu dengan amarah dan kesedihan yang berlarut-larut.
Pikirkanlah cara agar hidup kita dan sisa hidup kita begitu bermakna, bermanfaat dan berharga bagi diri sendiri dan orang lain, karena setiap manusia pasti mati. Pikirkanlah agar selama kita hidup, apa yang kita lakukan hanyalah kebaikan jariyah dan manfaat semata.
Berhentilah merenung, berhentilah marah-marah, dan berhentilah bersedih, jika suami kita kawin lagi. Dunia belum kiamat, isi hidup kita dengan sesuatu yang bermanfaat, karena mau apapun kita, kita pasti wafat. Salam khusnul khotimah!

Quiz : adakah tips bagi wanita yang dimadu untuk tetap tegar sampai akhir hayat


www.eramuslim.com

wanita pertama..

Wanita Yang Pertama Kali Menemaniku

Selasa, 18/05/2010 10:13 WIB | email | print | share

“Semua wanita pasti akan bertekuk lutut dihadapanku bila melihat jam tangan dan ikat pinggangku.. ha ha ha,” tawa Pak Dono kepada teman-temannya sambil menghembuskan rokoknya setelah menjentikkan abunya dua sampai tiga kali pada asbak kristal yang menampung abu berwarna hitam di sebuah meja di ruangan lounge Hotel Sriwedari.
Dengan tidak bosan-bosan dia melirik berbagai wanita yang lewat lalu hilang dihadapannya. Siapa saja yang lewat, baik mereka lewat dengan pasangannya atau bukan, tidak membuat Pak Dono bosan menunggu seseorang yang dia nantikan.
Tidak lama kemudian datang seseorang menghampirinya dengan langkah-langkah kecil namun pasti. Ketukan sepatu dari tumit yang ber-hak tinggi, membuat semua teman Pak Dono terperangah karena belum pernah melihat pasangan Pak Dono secantik ini sebelumnya.
Dengan mesra, wanita muda dan bergaya manja itu mencium pipi Pak Dono, yang mempunyai jenis kulit lembab berminyak, dengan leher berlipat lipat dan perut buncit yang menjulang kedepan sehingga membuat posisinya semakin payah untuk membalas pelukan sang wanita muda tadi yang diketahui bernama Kristin.
Dengan tangan gendut berbulu kasar dililit jam tangan emas bermerk rolex, membuat sang wanita muda sedikit jatuh tersungkur yang kemudian tanpa disengaja menyenggol kawan Pak Dono yang membalas senggolan tersebut dengan senyum juga. Hal ini membuat Pak Dono marah.
Lalu, sang wanita muda mengajak pak Dono pergi dari tempat itu, sebelum suasana menjadi tidak nyaman. Setelah itu, mulailah teman-teman Pak Dono membicarakan Pak Dono yang selalu dihampiri berbagai wanita muda dan mampu membawa wanita muda cantik serta modis berganti-ganti setiap minggunya. Dan herannya semuanya wanita tersebut nampak pasrah dalam pelukannya Pak Dono.
Terkejut Burhan, salah satu kawan Pak Dono yang pernah memergoki Pak Dono bersama wanita muda di sebuah hotel bintang lima di kota kembang ini. Dalam picingan mata tidak percaya, Pak Burhan melihat bagaimana patuhnya Pak Dono terhadap arahan istrinya yang terlihat cukup gemuk, namun terlihat masih manis dengan lehernya yang berlipat dikelilingi kalung emas bertumpuk tumpuk.
Hal ini membuat Pak Burhan menelan ludah dikarenakan tidak percaya, bagaimana bisa seorang Pak Dono yang nampak berwibawa, yang dengan gayanya dapat berganti berpuluh-puluh wanita setiap minggu, sanggup membawakan sekeranjang belanjaan sayur tomat, susu dan lain lain. Sedangkan istrinya berada di sampingnya, sibuk menggunakan blackberrynya tanpa mnghiraukan suaminya.
Ketika ditanya, jawaban Pak Dono sederhana saja, ”biar bagaimanapun dia adalah istri pertamaku, yang dengannya aku melewati masa susahku. Dia tidak akan aku lepaskan dan dia adalah wanita yang utama, sedangkan yang lain hanya just for fun saja.”
Oh, sanggupkah seorang wanita memiliki penghargaan seperti itu menjadi istri utama, dengan alasan ”dia adalah wanita pertama yang menemaniku”, sementara suaminya memiliki seribu lagi pengganti dirinya di luar sana yang semua bersifat sementara saja.
Jawabannya ada pada iman masing-masing dan tujuan daripada pernikahan. Maka berbahagialah para muslimah yang dihatinya ada cinta untuk suaminya, dihati suaminya ada cinta untuknya, suami mencintainya karena sang suami mencintai Allah dan suami mencintainya karena dihati muslimah ada taat dan cinta kepada Allah.
Dan dari awal pernikahannya itu, dia niatkan karena Allah, bukan yang lain. Karena Allahlah dia menjadi istri sang laki-laki yang utama serta tiada yang lain.
وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثَاقًا غَلِيظًا ﴿٧﴾
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (QS. 33 : 7)
***
Quiz: Apa pendapatmu mengenai sikap laki-laki terhadap wanita pertama yang dinikahinya, yang pertama kali menemani dalam suka maupun duka?


www.eramuslim.com

cantikkah wanita yang langsing???

Wanita Langsing

Senin, 07/06/2010 09:59 WIB | email | print | share

“Assalamu’alaikum, hai Ninaa... wah kangen deh, udah lama gak ketemu, makin subur aja nih...”, jerit kecil Rani dalam sebuah reuni SMP 79 di Jakarta baru-baru ini. Setelah perjumpaan intens itu serta bercanda-ria melalui facebook, akhirnya 5 wanita muda yang sudah tidak bisa dibilang muda lagi, karena usianya sekitar 30 sampai 35 tahunan ini memutuskan untuk berjumpa dalam rangka temu kengen dengan teman-teman satu gengnya dulu, sewaktu mereka masih remaja. “Ikkhh, tebel...”, cubit si langsing Rani, ke lengan Nina yang hanya mesem-mesem tak enak. Kemudian Dian mengalihkan pembicaraan yang menurutnya sudah tidak kondusif lagi karena melihat raut wajah Nina yang agak tidak sumringah seperti biasa.
Di tempat yang lain, “Hai, Ustad Gendut, ayo makan nih Ustad Gendut”, sambil menyorongkan piring berisi roti bakar dan teh manis, Dito, siswa kelas 2 SMP menyorongkan sepiring roti bakar pada ustadnya dalam acara perkemahan akhir tahun di Puncak. Dengan tergopoh-gopoh sang ustad yang memang bertubuh gemuk menyeret tubuhnya yang masih malas bermandikan cahaya matahari dan udara yang sejuk, membuatnya semakin malas untuk bergerak. Tanpa sadar sikapnya itu membuat anak-anak muridnya menjadi berani untuk tidak menghormatinya, dengan panggilan yang melecehkan, “ustad gendut” begitulah panggilannya. Sang ustad pun terlalu malas untuk menjawab atau menegur si anak murid.
“Sst, istri antum hamil lagi ya”, demikian bisik Pak Johan kepada Pak Ferdi ketika mereka bertemu di Bandara Sukarno Hatta. Lalu, perbincangan mereka merembet kesana dan sini yang utamanya menanyakan keadaan bisnis masing-masing. Kemudian dengan wajah malu Pak ferdi menyatakan “Tidak, mungkin istri ana lagi senang, sehingga nafsu makannya agak banyak akhir-akhir ini”, jelasnya ragu dan segera mengalihkan pembicaraan pada hal lain yang membuat suasana pertemuan menjadi lebih nyaman.
“Subhanallah, Anti makin lebar, lagi senang yaa”, demikian sapa sang murrobiyah, guru ngaji wanitanya Santi yang sudah 7 tahun tidak bertemu dengannya sejak Santi dibawa suaminya ke Palembang. ”Iya ni mbak, di palembang makan melulu, keluarga si mas kan punya restoran pempek, dan makanannya enak-enak”, tawa santi.
Si gemuk, Si gendut, si lebar, si tebel, sungguh bukanlah julukan atau panggilan atau pengenalan kepada seseorang yang menyenangkan, apalagi bila dia seorang wanita, maka kegemukan yang berterusan serta langkah yang lambat menyeret tubuhnya membuat sang wanita gemuk akan menjadi minder. Terlebih lagi keadaan seperti ini diingatkan terus oleh teman-temannya atau sanak saudaranya, sementara banyaknya iklan televisi, majalah dan iklan lain dimana-mana yang menggambarkan bahwa tubuh langsing yang dibalut pakaian tipis bahkan setengah terbuka adalah tubuh idaman semua lelaki dan juga impian hampir semua wanita. Media telah membuat image bahwa si langsing adalah ratu, dan dimanapun dia berada, dia berhak mendapatkan prioritas baik dari segi pekerjaan, pertemanan maupun hak untuk mem-bully teman-teman wanitanya yang gemuk.
Bahkan sekarang ini, ukuran eksistensi seseorang sering dilihat dari fisiknya, apalagi bila seorang Da’i adalah wanita maka orang akan melihat dari fisiknya. Bila fisiknya langsing maka menyenangkan untuk diihat dan dia berhak untuk menjadi wanita idola.
Oleh karena itu bila para Da’i wanita (khususnya) kurang gemar untuk bersyiar, maka tidak ada lagi idola terhadap wanita solehah. Tidak akan banyak lagi wanita yang berlomba-lomba mendapatkan gelar sholehah itu, karena lebih banyak wanita mengejar derajat kelangsingan daripada derajat kesolehannya.
Apakah tidak jelas bagimu sabda Rasululloh bahwa : “Dunia adalah perhiasan, Sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang sholehah” (HR. Muslim)
Jadi, sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholehah, tidak wanita yang langsing bukan?
Quiz : Mengapa wanita berlomba lomba untuk terlihat langsing?


www.eramuslim.com

www.eramuslim.com

Di Balik Operasi Caesar

Senin, 05/07/2010 14:22 WIB | email | print | share

"Sudah lahir anakmu, Sul?" SMS Ibu Ria pada supirnya yang sudah 2 hari minta izin tidak masuk karena istri pertamanya akan melahirkan anak pertama. Semua serba pertama, dan tentu saja Samsul, supir keluarga Ibu Ria yang hanya bergaji 1,5 juta saja sebulan menjadi gelisah tidak karuan, maklum peristiwa pertama yang menegangkan baginya.
Dan ketegangan terus berlanjut, sampai akhirnya, Samsul mendatangi rumah Ibu Ria, majikannya. Dengan wajah pucat, nampak kusut dan lecek, Samsul memohon bantuan Ibu Ria untuk meminjamkan uang sebesar 8 juta rupiah, agar operasi caesar anaknya tidak ada masalah, dan operasi harus dilakukan segera, karena sudah 8 jam, anaknya belum juga keluar, sedangkan air ketuban sudah pecah sejak 8 jam yang lalu. Perkiraan dokter, bila dalam 2 jam tidak lahir juga, maka Samsul harus menandatangani izin operasi caesar, kalau tidak maka anaknya tidak dijamin bisa hidup sehat begitu keluar. Karena bila air ketuban sudah habis, siapa yang berani menanggung resiko keselamatan anaknya, apalagi anak pertama...
"Duh..beratnya hidup ini..," pikir Samsul.
Dengan biaya 8 juta yang harus dicari dalam waktu 2 jam saja, maka pikiran Samsul langsung membawa dirinya dan sepatunya melangkah ke rumah Ibu Ria. Tentu saja Ibu Ria juga tidak semudah itu meminjamkan. Tidak mudah bagi Ibu Ria menyediakan uang sejumlah itu untuk dipinjamkan, namun, melihat wajah supirnya yang sudah bekerja beberapa tahun lamanya membuat Ibu Ria akhirnya mengeluarkan gumpalan uang kertas sejumlah 3 juta.
Lalu, dengan setengah berlari, Samsul menjumpai suster bagian administrasi dan berjanji akan melunasi sisanya, setelah operasi caesar selesai, yang penting baginya, anaknya selamat dan tidak keracunan air ketuban, begitu pikirnya, seperti keterangan dokter yang diterimanya mentah-mentah dari suster. Padahal air ketuban itu apa dan gunanya apa, Samsul tetap tidak tahu.

“Yang penting, istriku dioperasi caesar dan anakku selamat,” hanya ada dua kalimat yang mengisi benak Samsul pada saat itu. Tanpa mengetahui bagaimana akan terbelahnya perut sang istri dan si anak dikeluarkan dari perut yang terbuka dan berongga dan kemudian perut istrinya yang lembut akan dijahit kembali dan dirapatkan kembali, dan untuk urusan jahit-menjahit perut itu, diperlukan minimal Rp 8 juta, dan bagi seorang supir seperti Samsul dengan gaji sebulan hanya Rp 1,5 juta, sungguh suatu beban yang sangat mencekik leher.
Aku sendiri teringat kisahku ketika melahirkan anak pertamaku, dan sama seperti istrinya Samsul, supir Ibu Ria. Air ketuban pecah ketika sholat isya baru 2 rakaat, dan terus merembes sepanjang malam, dan dengan santainya, Midwife, panggilan untuk seorang bidan yang menerapkan sistem natural, membantuku melahirkan tanpa bantuan obat-obatan penahan sakit, tanpa bantuan operasi caesar, dan lahir dengan normal dan natural. Karena prinsipnya, setiap bayi akan lahir dengan normal lewat tempatnya, sebagaimana bayi kucing, kelinci dan binatang mamalia lainnya. Dan itu sudah fitrah dari sejak zaman Nabi Adam sampai zaman Facebook melanda manusia.

Aku menghitung dalam hati, Subhanalloh, sejak air ketubanku pecah semalam, sampai akhirnya anakku lahir normal pada jam 7 malam keesokan harinya, sekitar 23 jam sudah, hampir 3 kali waktu dari deadline yang dokter berikan pada Samsul, supir Ibu Ria, untuk menyegerakan operasi caesar pada istri Samsul yang tergolek lemah tak berdaya.

Haruskah keputusan untuk operasi caesar diberikan dengan begitu mudah, tidakkah pasien dengan keluarganya menuggu dahulu dan mencoba cara lain dan mengusahakan melahirkan normal?! Karena bila sudah dioperasi caesar, maka dampak akan terasa bagi para wanita muslimah, seperti tidak bisa memiliki anak banyak.
"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya." [QS. ar-Ra'd (13) : 8]

Bayangkan bila perut harus dibelah berkali-kali, berapa banyak sayatan harus dilakukan pada perut wanita, ketika sayatan itu sudah tidak punya tempat lagi, maka bayi akan dikeluarkan lewat mana lagi?
Tentu keterbatasan wanita muslimah dalam memiliki anak menjadi sangat terbatas. Padahal Rasululloh menganjurkan umat memiliki anak yang banyak, kecuali bila sang wanita memiliki penyakit yang tidak boleh memiliki anak dan suaminya belum mampu menikah lagi. Maka, operasi caesar, kalau bisa, menjadi pilihan yang sangat amat terakhir dan tidak dilakukan dengan tergesa-gesa, apalagi dengan sengaja, dengan alasan untuk menjaga hubungan suami istri.
"Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi." [QS. ar-Ra'd (13) : 9]
Saran saya yang terakhir dalam artikel ini: diperlukan pendamping yang lebih dewasa dan beriman bagi seorang suami yang baru melalui masa kelahiran istri dengan anak pertama, agar bisa dibantu membuat keputusan dengan lebih baik, karena biasanya sang suami, bila baru pertama menghadapi kelahiran anak pertama, biasanya agak panik dan belum bisa berfikir dengan jernih.

apa bedanya.. diantara mereka?? (www.eramuslim.com)

Perbedaan Wanita Indonesia Dengan Wanita Malaysia

Senin, 09/08/2010 13:31 WIB | email | print | share

“Menurut kamu Sar, enakan di Malaysia atau di Jakarta, Indonesia,” demikian Ihsan bertanya kepada adiknya, Sarah, yang keduanya mendapat beasiswa di Malaysia. Sambil mengunyah roti canai yang dibumbui kuah kare pekat dengan rempah yang begitu banyak, Sarah menjawab, ”Yaa Jakartalah... sayang Jakarta selalu banjir, kasihan orang yang rumahnya berada di tempat rendah, kalau hujan lebat pasti ketakutan ranjang bayinya tenggelam. Jakarta lebih enak, karena apa-apa ada, dari tukang pijit, teh botol, mie ayam, soto madura, semuanya ada, juga mau ngapain aja dan pergi kemana saja mudah, karena banyak kendaraan lalu lalang diimana-mana.” Demikian Sarah melanjutkan.
Cuma kalo disini, Malaysia, enaknya jalan tol besar-besar dan pendidikan lebih disiplin, serta suasana belajar anak-anaknya lebih baik daripada di jakarta, imbuh Ihsan.” Ya kan Sar...
Sambil menghirup teh susu hangatnya, Ihsan menambahkan, ”hmmm... menurut kamu artis-artisnya bagusan Indonesia atau Malaysia?” Masa, si Rosyid, kawanku orang Malaysia, bilang begini ”Ihsan, awak cakap jujur yee... lawa (cantik-red) mana, artis Indonesia atau artis Malaysia?” demikian Ihsan menirukan gaya Rosyid yang melayunya medok tenan.
“Glugg,” terselak Sarah menyaksikan lagak dan gaya Ihsan yang menirukan Rosyid, kawannya yang memang bangga betul menjadi orang Malaysia, yang kerap kali bertanya dan membanding-bandingkan kondisi di Malaysia dan Indonesia.
“Aduuh, Bang Ihsan ni... kalau aku lagi makan jangan ngomong yang aneh-aneh dong, keselak ni, minta minumnya dong...” omel Sarah sambil meraih teh susu Ihsan yang tinggal separuh.
“Jawab Sar pertanyaanku tadi, cantik mana artis Malaysia atau Indonesia?,” desak Ihsan tak sabar.
“Tunggu, aku minum dulu, “setelah menyelesaikan hampir 3 teguk teh susu, Sarah menjawab, “Yaa, cantik Indonesialah, karena artis Indonesia kan kebanyakan berwajah indo, lalu campuran antara wajah cina denagn melayu, juga campuran dari berbagai provinsi. Jadi kalau di Malaysia kebanyakan orang melayu, wajahnya itu wajah melayu banget, Cuma bajunya itu lho, kalau artis Indonesia terlalu terbuka, dan gayanya suka kurang sopan, kalau artis Malaysia lebih sopan. Pakai bajunya lebih tertutup, disini juga (Malaysia) perempuan yang berpakaian terbuka kebanyakan non-muslim. Kalau muslimahnya sebagian besar menggunakan baju yang sopan serta memperhatikan hijab, selain itu mereka pake baju kurung kalo pergi kemana-mana, jadi agak sopan dan tertutup. Kalau soal itu sih, lebih bagus artis Malaysialah...!! papar Sarah seperti ustadzah.
Ihsan mengangguk-angguk meng-iyakan,”betul juga kamu Sar, kalau begitu aku juga sama sih pikirannya soal wajah, memang cantikkan wanita indonesia, tapi kalau soal baju, di Indonesia lebih berani ya, dibandingkan disini”.
“Iya, bang... aku juga bingung, dan ada satu perbedaan penting lagi nih antara wanita Indonesia dengan wanita Malaysia, yaitu wanita Indonesia banyak yang bekerja di Malaysia sebagai pembantu di rumah orang, namun wanita Malaysia tidak ada yang kerja jadi pembantu di Indonesia. Iya kan, makanya ada yang namanya TKW atau TKI (tenaga kerja wanita atau tenaga kerja Indonesia), namun tak ada TKM (tenaga kerja Malaysia) ya kan bang???” Dengan sengau Sarah menunduk sedih, “miris ya bang, coba gak ada TKI wanita yang dikirim ke Malaysia, pasti mereka tidak menganggap rendah wanita bangsa Indonesia.”
“iya yaa... wanita harusnya di rumah, ingat gak,
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. [QS. Al-Ahzab (33) : 33 ]
“Boro-boro wanita berdiam diri di rumah, eh ini malah meninggalkan rumah, bahkan meninggalkan negaranya lagi... ya Allah, bila waktu untuk kami banyak dan banyak lagi, beri kami waktu untuk membenahi negeri ini dan jangan matikan kami sebelum kami mampu mengangkat derajat wanita Indonesia agar tidak ada lagi yang dikirim keluar negeri untuk menjadi TKW di negari orang,” doa Ihsan sungguh-sungguh.
“Amiinnn.... Sarah, adiknya yang baru berusia 18 tahun, pada bulan rajab ini pun, mengaminkan dengan serius pula, semoga malaikat yang mendengar doa mereka mengaminkan dengan sungguh-sungguh dan serius juga, agar dikabulkan oleh Allah Yang Maha kuasa.
“Bangkitlah negeriku... harapan itu masih ada...”
***
Quiz : Bagaimana cara kita mencegah dan menghentikan pengiriman TKW keluar negeri?

Ikut Menjawab Kuis? ( Jawaban Masuk : 62 )

bila bos wanita

Bila Bos Wanita

Selasa, 28/09/2010 12:18 WIB | email | print | share

“Bapak tahu kan pekerjaan disini mudah-mudah susah, asal bapak tahu bahwa semua yang ada disini diatur oleh wanita, dan bos bapak nantinya adalah seorang wanita.” demikian urai sang bos wanita berbicara kepada calon manajer operasional di perusahaan korek api tempat mas Priyo bekerja. Mas priyo pun stres, tertekan, dan merasa malu karena bosnya adalah seorang wanita dan lebih mampu dari dirinya. Mas Priyo merasa dirinya bodoh dan tidak mampu, tapi malu untuk mengakuinya. Sedangkan bosnya superior, serba bisa, detail dan tekun serta terlihat percaya diri dan tidak pernah salah.
Mas Priyo jadi tidak bisa apa-apa dan hanya diam menunggu perintah. Bila ia ingin ungkapkan insiatif atau melawan perintah serta mengajukan argumentasi, bosnya selalu lebih cepat dalam memecahkan masalah dan membuat semua masalah lancar ditangani. Mas Priyo kehilangan kepercayaan diri, semangat bekerjanya melemah. Semua idenya tertolak, dan inisiatifnya tidak pernah sampai dengan tenang. Akhirnya mas Priyo menjadi pribadi yang apatis dan melakukan semua hal berdasarkan instruksi bosnya saja, yang menurutnya bosnya perfect dan tidak pernah salah. Kesalahannya hanya satu, tidak mampu membuat orang lain menjadi perfect juga kecuali dirinya sendiri. Oh ya, kesalahan yang satu lagi adalah mampu membuat orang merasa semakin bodoh dan tidak bisa apa-apa.
Layaknya sebagai wanita, semua pekerjaan dikerjakannya tanpa sisa, dari sejak pembelian bahan, pemilihan tender, negosiasi dan pemeriksaan barang, semua dilakukan bosnya dengan cekatan. Mas Priyo merasa tertekan, “buat apa aku selesaikan sarjana S1 ku dan masterku dengan begadang-begadang, dan bahkan tesisku kuselesaikan disaat istriku melahirkan sehingga aku tidak bisa menemaninya. Semua itu terasa tidak ada gunanya sekarang, karena semua pekerjaan sudah dikerjakan bosku dengan sempurna. Bosku adalah seorang wanita, dan wanita cenderung mengerjakan semua pekerjaan dengan detil, sebagaimana dia mengatur rumah tangga yang dengan telitinya bahkan sampai hal sekecil-kecilnya.
Sikap bosnya Priyo mungkin tidak ada maksud apa-apa, namun bos wanita membuat Priyo menjadi terlihat semakin kecil dan tak berdaya sebagai pria. Priyo lupa, kadang pria harus bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bukan hanya untuk membuktikan kemampuannya bekerja, sehingga mungkin Priyo akan lebih mampu untuk tersenyum bila hari lebaran tiba, bos wanita datang dengan nafas terengah-engah lalu meminta tolong Priyo dan semua staf pria membantunya mengangkut berkotak-kotak hadiah dan juga kue-kue lebaran untuk mencukupi kebutuhan lebaran anak istri dan dirinya sendiri, juga sisipan THR, ongkos pulang kampung, semua sudah disiapkan sang bos, bahkan pengaturan waktu libur yang sangat menyenangkan karena bisa pulang kampung dengan tenang tanpa harus terburu-buru kembali ke kantor pun sudah diaturnya.
Sisi lain dari bos wanita, adalah bagaimana dia memperhatikan kebutuhan karyawan sampai hal sekecil-kecilnya pada hal-hal yang sudah dan sering dilupakan serta tidak dipedulikan anak buahnya seperti kaus kaki yang berlubang diujung jempolnya, yang menjadi perhatian sang bos sehingga hadiah lebaran nampak lebih spesial dan lain dari biasanya karena tersedia 2 buah kaus kaki yang masih baru dengan mutu bahan terbaik, selain hadiah-hadiah lain seperti parcel, kue-kue, buah-buahan, THR dan lain lain, yang sudah pasti akan menggembirakan anak dan istri.
Bila mas Priyo mengatakan dia tertekan, maka mas Priyo tidak sadar bahwa dia akan tersenyum ketika lebaran, sebab bos wanita lebih perhatian terhadap kebutuhan karyawan dan anak istrinya dari pada bos pria.
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan." [QS At-Taubah (9) : 105]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." [QS An-Nisaa (4) : 59]
Ikut Menjawab Kuis? ( Jawaban Masuk : 10 )